Saturday, December 31

L a s t D a y o f T h e Y e a r

Hari ini hari terakhir pada tahun 2005. Feels abit scary for me, bukan scary yang itu, tapi memang kita harus bersiap untuk segala sesuatu yang baru dan apa-apa yang bakal kita temuin pada tahun depan ...

Setahun ini gw merasa banyak hal yang telah gw lewatkan, kesempatan dan peluang. Rada BT juga sih karena gw harus kehilangan beberapa orang yang gw suka, hehehe ... karena memang mungkin gw nggak ada jodoh as a soul-mate sama mereka... apa mau dikata?!

Anehnya ... akhir tahun ini gw lagi rada suka sama seseorang, temennya mantan pacar gw. Gokil yah?! Bermula dari e-mail, eh ... gw kok malah suka yah ma dia? Bukan suka yang gmn2 sih ... yaa ... suka aja. Pas gw liat dia di friendster, gile dia ganteng banget sekarang ^_^ dulu masih botak, tapi sekarang kerenz euy! Gw belum tau ini rasa mau ke arah mana, jalanin aja dulu .... lagian dia sekarang mungkin lagi repot nyari2 kerja, as a good friend, gw bakal bantu dia gitu deh, sebisanya gw...

Tahun 2005 gw pikir merupakan tahun yang "mengocok" emosi banget. Terutama dalam hal hubungan kerja dengan kolega di kantor. Gw terlibat kasus Sania, and SPJ ke Kuala Lumpur. Dari dua masalah itu aja gw jadi belajar banyak tentang siapa itu teman kerja sejati, dan siapa itu penjahat bertameng politisi.

Kata orang pelajaran itu memang mahal harganya, for me it is 99 persen corect .... hiks!




Bom Tentena [Lagi]

Hari terakhir juga hari buruk bagi masyarakat Tentena, Palu, Sulawesi Tengah. Karena pagi hari ada ledakan bom di sebuah pasar di sana...
Menurut ANTARA, begini neh kronologi ceritanya:

FLASH...FLASH...FLASH
BOM MELEDAK DI PALU, BANYAK KORBAN MANUSIA

Palu, 31/12 (ANTARA) - Sebuah ledakan keras diperkirakan berasal dari bom rakitan Sabtu pagi meledak di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Belum diketahui adanya korban jiwa dalam ledakan yang terjadi pukul 07:05 Wita di tempat penjualan Daging Babi Jln Sulawesi yang padat dengan keramaian manusia itu, namun beberapa orang sudah dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka serius.
Polisi sudah menutup lokasi kejadian, namun belum melakukan penyisiran karena masih menunggu mobil Jihandak. (U.R015/PLU1) 311215 07:15

FOUR KILLED IN PALU BOMBING
Palu, C Sulawesi, Dec 31 (ANTARA) - Four people were killed and seeral people were injured when a bomb -- believed to be a hand-made, exploded here on Saturday morning.
Both the dead and injured victims have yet to be identified but they have been evacuated to the nearby hospitals.
The local police anti-bomb (Jihandak) have arrived and are combing the area, the only place selling pork on Pulau Sulawesi Street, to confirm another victims.
Tens of policemen have also been deployed in the location.
R015/PLU1(I010)(Uu.C/I010/C/I010) 31-12-2005 07:39:34

PRESIDEN MINTA KAPOLRI TURUN LANGSUNG SELIDIKI BOM PALU


Cipanas, Jawa Barat, 31/12 (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhyono meminta Kapolri Jenderal Sutanto untuk turun langsung menyidik peledakan bom di Palu pada Sabtu pagi yang menyebabkan empat orang meninggal dunia dan lima luka berat.
"Presiden telah dilapori kejadian tersebut," kata Juru Bicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng, di Istana Cipanas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, sebelum rapat terbatas membahas bidang ekonomi yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Andi mengatakan bahwa Presiden mendapat laporan insiden peledakan sekitar pukul 07.10 WIB dari Kapolri.
Presiden langsung menghubungi Menko Polhukam serta memberikan arahan kepada Kapolri untuk turun lansung mengadakan penyidikan sekaligus mencari kemungkinan adanya hubungan antara peledakan di Palu pada Sabtu pagi dengan kasus-kasus lain di Sulawesi Tengah, seperti Poso dan sebagainya.
"Presiden dilapori soal kejadian tersebut. Kita juga tahu di sekitar Sulawesi Tengah baik Palu maupun Poso, ada indikasi sebelumnya tentang kegiatan-kegiatan pengeboman atau terorisme dan kekerasan. Presiden memerintahkan untuk melakukan pengusutan pengeboman dan kaitannya jika ada dengan kejadian-kejadian sebelumnya," ujar Andi.
Presiden juga menginstruksikan Kapolri untuk segara mengambil langkah-langkah penyelamatan terhadap warga yang luka-luka serta mengidentifikasi korban tewas.
Secara umum, Presiden meminta aparat keamanan di Palu, Poso dan tempat lain di Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Presiden sangat mengutuk tindakan pengeboman semacam itu dan menyatakan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada para korban baik yang tewas maupun luka-luka," kata Andi.
Dilaporkoan, empat orang tewas, lima luka berat dan beberapa luka ringan akibat ledakan bom tersebut.
(L.T008*U002/(L.T008*U002/B/B012/B012) 31-12-2005 09:27:51

(Round-up) TUJUH TEWAS DAN 45 LUKA-LUKA DALAM LEDAKAN BOM DI PALU


Palu, 31/12 (ANTARA) - Tujuh orang tewas dan 45 lainnya luka-luka, menyusul ledakan keras yang menghantam sebuah kios di pasar daging babi di Kawasan Maesa, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Sabtu pagi. Informasi dihimpun ANTARA, Sabtu, menyebutkan para korban tewas dan sudah teridentifikasi akibat ledakan yang diduga kuat bersumber dari bom rakitan pada pukul 07:05 Wita, yaitu Bambang Wiyono Saputra (50), Yakulina Tana (45), Agustina Mande (37), serta Yoppie (42) beserta istrinya Ny. Meisye (39).
Korban lainnya, Serka Tasman Lahansang (anggota Intel Korem 132/Tadulako), dan istrinya yang belum diketahui identitasnya.
Tiga dari tujuh korban yang tewas itu meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP), sementara empat lainnya meninggal dalam perawatan di beberapa rumah sakit.
Semua korban tewas ini, tubuh mereka umumnya penuh luka robek serius dan sebagian hancur di bagian kaki. Hingga Sabtu siang, Jalan Sulawesi dari arah Taman Nasional dan Rutan Maesa Palu yang merupakan lokasi kejadian, masih ditutup aparat keamanan. Di jalan ini sebelumnya terlihat beberapa mobil ambulance masuk-keluar mengevakuasi korban untuk diangkut ke rumah sakit. Kapolda Sulteng Brigjen Pol Drs Oegroseno kepada wartawan di lokasi kejadian, Sabtu, mengatakan berdasarkan data sementara, jumlah korban tewas akibat ledakan bom di kawasan Maesa Palu mencapai enam orang dan cedera sebanyak 45 orang.
"Semuanya sudah dievakuasi ke beberapa rumah sakit yang ada di Kota Palu guna mendapatkan penanganan lebih lanjut," tuturnya, dan menambahkan angka korban tewas kemungkinan bertambah, sebab mereka yang dirawat di rumah sakit banyak yang mengalami luka serius akibat terkena sepihan ledakan.
Kapolda Oegroseno yang kurang dari 20 menit setelah kejadian sudah berada di TKP dan memimpin langsung proses evakuasi para korban itu juga mengatakan, pihaknya sudah mengidentifikasi seseorang yang dicurigai sekaitan insiden ledakan tersebut.
"Kita segera kejar dia untuk diperiksa, apa tujuannya berada di sekitar tempat kejadian perkara," tuturnya.
Kapolda Oegroseno tak menjelaskan cici-ciri orang dimaksud, kecuali mengatakan oknum yang dicurigai tersebut yakni yang mengendarai sebuah mobil dan melintas di Jln Sulawesi saat terjadi ledakan.
Sementara itu, sejumlah petugas kepolisian dari kesatuan Reserse dan Jihandak terlihat sibuk melakukan olah TKP, dengan meminta keterangan sejumlah warga yang berada di sekitarnya.
Mereka juga mengumpulkan sisa-sisa serpihan ledakan yang diduga berasal dari sebuah bom rakitan, guna kepentingan penelitian secara laboratoris.
Beberapa benda yang sudah dikumpulkan petugas, antara lain potongan kaleng serta paku yang beserahkan di tanah dan menancap di pepohonan sekitar lokasi kejadian.
Dalam penyisiran di TKP sebelumnya, petugas juga sempat mengangkat sebuah benda yang dicurigai sebagai bom. Benda misterius yang ditemukan sekitar empat meter dari sumber ledakan kemudian dimasukkan dalam mobil Jihandak untuk diamankan.
Aparat kepolisian dibantu TNI dan Satpol Pamongpraja setempat juga sejak Sabtu pagi atau beberapa menit setelah terjadi ledakan bom di Kawasan Maesa, Kelurahan Tatura Utara, yang banyak dihuni warga keturunan Minahasa (Sulut), segera menutup semua pintu keluar Kota Palu.
"Penutupan" jalan keluar kota disertai razia besar-berasan terhadap semua pengendara dan penumpang kendaraan bermotor tersebut dilakukan, guna mengecah pelaku peledakan bom melarikan diri ke luar Palu.
"Ini atas instruksi pimpinan," kata seorang polisi lalulintas saat ditemui di jalan Dewi Sartika, salah satu pintu keluar Kota Palu dari arah Selatan.
Kepada pers di TKP, Walikota Palu Rusdi Mastura membantah kalau insiden ledakan bom yang menghantam sebuah kios daging babi di Jln Sulawesi itu akibat kegagalan aparat dalam melakukan pengamanan wilayah.
"Beberapa hari sebelum Natal 2005 hingga menjelang Tahun Baru 2006, Kota Palu mendapatkan pengamanan ekstra ketat dari aparat keamanan gabungan. Bahkan saat kejadian, ada petugas polisi sedang berjaga di Gereja Bethel Indonesia," katanya.
Letak gereja yang baru dibangun ini sekitar 100 meter dari arah depan lokasi kejadian.
Walikota Mastura minta warganya, khususnya ummat kristiani tidak terpancing dengan insiden peledakan bom tersebut, namun menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.
Ledakan bom yang mengguncang Kota Palu ini merupakan ke delapan kalinya kurun tiga tahun terakhir. Kejadian pertama terjadi pada 18 Seotember 2002 yang menghantam Sekolah Alkitab Koinonia di Jln Tanjung Manimbaya dan mencederai dua siswanya, Tadeus (25) dan Arman (25).


(U.Tim/R015/PK-KHS/ANM/PLU1)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home