Tuesday, March 21

Ngiri Sama Reuters di 18

Rasa iri terkadang perlu lho! Minimal sebagai barometer kegagalan atau kesuksesan kita dalam hidup, paling kecil soal keadaan kantor.
Hari ini gw maen ke "rumah baru" temen2 KSO Antara-Reuters yang pindah dari lantai 19 ke lantai 18. Dan ah ..... gw sirik banget neh! Ruangan mereka semua berwarna biru, dinding biru, karpet biru, so fantastic! Meja-meja kerja ditempelkan ke dinding, ruangan rapat di pojok depan ruangan - tanpa kesan menyesakkan - , dan semua tampak dapat meja masing-masing jadi enggak repot apalagi berkesan penuh seperti apa yang ada di lantai 20. Tengah ruangan bagai lapangan bola, lapang .... pang-pang-pang!
Sembari berkelakar, gw bilang ke Mba Nely, "Ah, kantornya bagus banget, gw pindah ke Reuters aja deh!" ^_^
Naik ke lantai 20, sumpek, BT, dan tetep aja esensinya gak berubah. Mau repot menghias dinding tambahan kek, atau mengganti corak loker, tetap saja .... SEMPIT!
Pertanyaannya sekarang, kenapa ruang Reuters bisa bagus and cozy seperti itu, sementara lantai redaksi gak berubah menjadi lebih baik daripada yang kemarin?! Apakah kebijakan Antara berbeda, atau memang Reuters pake konsultan dari Reuters lantai 6?
Apapun jawabannya, gw harus akuin secara pribadi bahwa kerjaan lantai 20 is nothing but a zero. Dulu, gw inget banget tuh Sekred bilang dia pengennya tiap pewarta punya meja and kompie sendiri. WP Umum bilang semua ruangan WP harus terbuka, transparan. Lha faktanya?????
Tiap pewarta tetep aja gak punya meja sendiri - kecuali yang emang udah tiap hari jadi wartawan kantoran - apalagi kompie sendiri, kerja aja di rumah!
Ruang WP harus terbuka, transparan? Apa lacur, dinding2 tambahan dan buatan berwarna coklat - yang pengerjaannya telah memperpendek umur kita - toh tetap saja memuat banyak intrik! Kenapa gak digabung aja mejanya seperti pewarta biasa? Alih2 banyak berkas penting, paling meja mereka sama aja sama meja para pewarta ... un-important stuffs yang terus menumpuk karena ketidakpentingannya itu!
Kenapa sih gak dibikin meja2 tempel di dinding aja? Hemat ruangan, hemat meja segede2 gambrenk! Andai aja pake sistem meja dinding ... gw yakin semua dapet kompie and meja. Ruang rapat segede gaban ... ah, siapa yang rapat, dan itu kan kesibukan yang tentatif and ad-hoc, kenapa dijadikan benda permanen yang sangat menyita ruangan?! Ah... capek!
Gak akan pernah maju kalo masih terus sibuk dengan kepentingan dangkal. Maunya diperlakukan orang laim sebagai penting dan orang besar, padahal semakin dia mengira dirinya berhak dianggap sebagai orang penting, yaa ... semakin tidak pentinglah dia!
Karena .... besar atau pentingnya orang gak pernah dihitung dengan apa proyek besar yang pernah elu tanganin, tapi seberapa gede manfaatkan bagi ummat/orang banyak. Kalo proyek lu besar, tapi ujung2nya gak berhasil membuat orang lebih bahagia atau sukses .... hah!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home