Monday, October 31

liputan gw soal arus mudik belum juga gw kerjain. parah banget yah gw ini ... harusnya gw liputan ke terminal lebak bulus, tapi karena ada faktor males and

Saturday, October 29

JURNALIS ITU ...

semalam gw ngobrol sama e007, lumayan singkat, tapi cukup layak untuk gw "kenang" isi pembicaraannya...
sebenernya simple,

Sunday, October 23

kupu-kupu ilang!

sedih neh .... kupu-kupu seribu-an dua ilang pas gw ngantor jam 6 pagi hari minggu. what happen here? sedih banget sih! kalo emang gak suka liat ada kupu2, dia tetap nda berhak membuangnya! tapi kalo emang suka and pengen punya juga, aduh ... itu kan cuma seribu perak! kagak bakal bikin lu miskin deh ah?!

btw, gw merasa produksi berita gw bulan oktober ini rendah banget .. cuma separuh dari hasil yeni ... whala ..... parah yah! perlu improvement yang banyak ^_^
tapi tadi ngobrol ma mbak tia, katanya "jangan terpengaruh sama komentar orang ... be ur self ajah!"
terkadang kalo emang produksi kita lagi sedikit, ya terima. kalo lagi banyak juga terima.
thats the ups and down, part of human nature, gitu loch! hahahaha ......

perut kenyang neh, pengen cepet pulang. ntar gw sambung lagi deh. btw, kata senior di kantor, gw di-plot untuk desk Deplu and menkominfo ..... kayak apa yah?

Tuesday, October 18

things change

Whether u admit it or not, things around the office has change rapidly.
Kemarin gw jalan sama Kang Sapto, Mbak Nely, and Mas Luki ke Benhil.
Dari mereka gw dapet banyak informasi, sekitar perombakan yang terjadi di bagian pimpinan and redaksi tentu saja.
Sebagai contoh, semua posisi kepala meja sunting sekarang diganti, tidak ada yang "selamat".
C003 diganti R013, Bu Maria juga (gw gak tau pasti siapa penggantinya), wah ... semuanya deh!

Monday, October 17

kenapa gw naksir yah?

pertanyaan itu kerap melintas dalam benak gw selama beberapa waktu terakhir. mungkinkah karena memang dia adalah tipikal yang gw anggap ideal sebagai pasangan hidup, atau semata akibat lack of partner thesedays?
dia teman di kantor. married already, hiks! tapi entah kenapa gw seneng kalo ada di sekitar dia, entah cuma sebatas menyapa, atau memang sengaja mendatangi mejanya.
parah yah gw ... naksir kok ama yang udah menikah. tapi sebenernya gw emang hanya suka sama pembawaannya, orangnya smart dan baik.
ah ... udah ah .... semoga lekas selesai "rasa" yang nda bener ini... bantu gw lewat doa yah!

Friday, October 14

Bird Flu 'Could Kill 150m People'

A flu pandemic could happen at any time and kill between 5-150 million people, a UN health official has warned.

David Nabarro, who is charged with co-ordinating responses to bird flu, said a mutation of the virus affecting Asia could trigger new outbreaks.

"It's like a combination of global warming and HIV/Aids 10 times faster than it's running at the moment," Dr Nabarro told the BBC.

But the World Health Organisation has distanced itself from the figure.

The WHO spokesman on influenza, Dick Thompson, told a news conference in Geneva that the WHO's official estimate of the number of people who could die was between two million and 7.4 million.

"There is obvious confusion, and I think that has to be straightened out. I don't think you will hear Dr Nabarro say the same sort of thing again," Mr Thompson said.

Bird flu has swept through poultry and wild birds in Asia since 2003.
It has killed huge numbers of birds and led to more than 60 human deaths.

Prepared for worst

"The range of deaths could be anything between 5m and 150m," the UN's new co-ordinator for avian and human influenza said in his BBC interview. Dr Nabarro said he stood by the figure drawn from the work of epidemiologists around the world.

"My reason for giving the higher figure is simply that I want to be sure that when this next flu pandemic does come along, that we are prepared for the worst as well as for the mildest," he said.


In an earlier interview with the BBC, he said the likelihood that the Asian virus could mutate and jump to humans was high.

"The consequences in terms of human life when the pandemic does start are going to be extraordinary and very damaging," he said.

Because it has moved to wild migratory birds there is a possibility "that the first outbreak could happen even in Africa or in the Middle East", he warned.

The comments came as agriculture ministers from the Association of South East Asian Nations (Asean) endorsed a three-year plan to combat the spread of the virus, and pledged $2m to fund research and training.

H5N1 BIRD FLU VIRUS

Principally an avian disease, first seen in humans in Hong Kong, 1997.
Almost all human cases thought to be contracted from birds

Isolated cases of human-to-human transmission in Hong Kong and Vietnam, but none confirmed
Dr Nabarro said the number of deaths from any future influenza pandemic would depend on where it started, how quickly it was discovered and the kind of response they got from governments.


"I believe that the work we're doing over the next few months will make the difference between, for example, whether the next pandemic leads us in the direction of 150 or in the direction of five."

The appointment of Dr Nabarro is an indication of how seriously the UN is taking the threat, the BBC's UN correspondent Suzannah Price says.

In his new role, he is meant to ensure the UN has a co-ordinated response to bird flu and that it helps global efforts to prepare for any human flu pandemic, our correspondent says.

Kemarin

haha ... hari ini gw bakal nulis cerita yang membuat gw jadi terkesan sedikit narsis, itu berkat liputan kemarin di the habibie center.

tapi gak papa deh, gw ceritain aja yah? hm ... kemarin pas acara diskusi ada dubes selandia baru and marty natalegawa. at least 5 orang, termasuk marty, bilang bhw bahasa inggris gw bagus. wekekek..am i that good?! hihi .... jadi impressed by myself neh ^_^

mereka mengenal gw dan ANTARA because of that. "Oh dari ANTARA.." kesan kantor gw udah lumayan terdongkrak gara2 apa yang gw lakukan. hm ...... andai aja semua pewarta yang ke lapangan punya semangat yang sama, yakni bahwa mereka adalah ujung tombak perusahaan: orang yang memberikan kesan terhadap kantor di mata setiap narasumber (baca)...
pasti gw gak perlu dengar komentar d012 bahwa "TOEFL 500 di ANTARA mah gak dipake! buat apa TOEFL 500?!"

ah ... ternyata ....cuma sedangkal itu dia berpikir. celakalah kita kalo emang semua pewarta berpikir tentang pekerjaan mereka, just as shallow as d012.

Tuesday, October 11

He Did That!

Untuk pertama kalinya, N001 negur gw hari ini.
What a surprise ... ternyata dia mulai duluan percakapan itu, entah apapun alasan di belakangnya.
tapi intinya gw seneng, ada perubahan yang berarti ... (mencoba berpikir positif ^_^)
anyway, hari ini N006 malah bicara ke gw dengan nada yang tidak menyenangkan, kalo boleh mengkutip kalimat Kang Sapto "Ah, dia iri kali.."
hm ... i dont know if thats quite true, but it really seems to me that he was questioning my works and my writings which are often quoting the results of phonecall.
he said that i am too lasy to do covering, instead of making phonecalls to the sources ... but dude... i'm calling the (two) ministers! they dont have that much time to make some arrangements to meet and answering ur questions!
ah .... sudah lah. terserah aja dia mau komentar apa. tapi kalo hasil wawancara per telpon itu memang jadi HL, jangan salahkah daku!
lagipula dia ngga tau kalo aku ada liputan buka puasa...jadi wajar aja aku nda ke mana-mana pas siang harinya .....
lagian, kayaknya dia seharian nongkrong aja di kantor, di PJTV juga. jd, entah liputan apa dia hari ini. none of my problem!

Suku Bunga KPR Naik

D0111005001739 11-OCT-05 NAS JKT

MENPERA: KENAIKAN SUKU BUNGA KPR MASIH MODERAT

Jakarta, 11/10 (ANTARA) - Menteri Perumahan Rakyat (Menpera), M. Yusuf Asy'ari, berpendapat angka kenaikan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang diterapkan Bank Tabungan Negara (BTN) per 10 Oktober 2005 menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), masih moderat.

"Saya melihat angka kenaikannya masih cukup moderat. Selain itu dengan tidak menaikkan suku bungan KPR Rumah Sederhana Sehat (RSh), BTN menunjukkan itikadnya untuk tetap menjaga ketersediaan RSH," kata Menpera ketika dihubungi ANTARA, Selasa pagi.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kenaikan suku bunga KPR oleh BTN hanya diberlakukan bagi KPR realisasi baru untuk masing-masing produk seperti Kredit Guna Usaha (KGU), KP Ruko, Griya Multi, Swagriya, Griya Sembada, serta Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK).

"Sementara suku bunga untuk RSh dan KPR yang sudah disetujui angkat kreditnya, tidak mengalami kenaikan," tambahnya.

Menpera menyatakan naiknya harga BBM per 1 Oktober lalu, memang sangat berimbas terhadap industri properti di tanah air. "Secara hitung-hitungan bisnis, maka memang tidak mungkin semuanya (sektor industri-red) tidak naik."

Namun, masih kata Menpera, dari sekian kali kenaikan harga BBM, baru kali ini BTN berkeputusan untuk menaikkan suku bunga KPR. Bisa dikatakan keputusan tersebut terpaksa dilakukan akibat tidak kondusifnya kondisi makro ekonomi pasca kenaikan BBM.

Selain itu Yusuf juga menegaskan pihaknya percaya bahwa masih ada upaya-upaya rekayasa teknis agar kenaikan BBM tidak lantas membuat harga rumah melambung tinggi.

"Harga BBM memang berpengaruh besar, tapi kita juga harus bertanya kepada perusahaan-perusahaan properti apakah mereka sudah cukup efisien. Efisiensi perusahaan properti dapat menjadi usaha menekan harga jual," kata dia.

"Masih banyak hal yang bisa diefisienkan, salah satunya adalah masalah pembuatan surat izin pendirian bangunan. Cara lain dengan rekayasa teknik, yakni mengembangkan rumah tumbuh, sehingga untuk membangun rumah tidak harus tipe 36 tetapi cukup tipe 27, dengan luas lahan yang tetap 80 meter persegi," ujarnya.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, pasca kenaikan harga BBM 1 Oktober, harga RSH nasional naik dari Rp30 juta menjadi Rp42 juta. Menpera menyatakan, bila RSh dibangun dengan tipe 27 (luas tanah tetap 80m persegi), harga bisa ditekan hingga tidak mencapai Rp42 juta.

Prosentase kenaikan harga RSh yang sebesar Rp12 juta itu masih sangat tinggi bila dibandingkan dengan harga awal yakni Rp30 juta, katanya.

"Saya berharap pengembang masih mau berkorban dan berupaya keras agar harga RSh tidak melonjak sedemikian tinggi. Yang saya harapkan ada saling kepedulian antara pihak pengembang dan masyarakat pembeli RSh," demikian Menpera.

(T.E012/B/Z003)

Monday, October 10

IT'S CALLED APPRICIATION

mungkin semua akan berubah menjadi lebih baik, mulai hari ini dan mulai dari kinerja ku.
begitu sampai di lantai 20, a017 memberikan selamat kepada ku. dia bilang, "well done! berita tentang Mentan kamu yang kemarin dikutip oleh banyak media terbitan Senin, bahkan jadi HL di Media Indonesia."
aku seneng dan sedikit puas dengan hasil kerja hari Minggu tersebut. jujur ucapan semacam itu sangat berarti buat ku. bukan karena siapa yang menyampaikannya, tapi lebih ke masalah esensi apa yang di dalam ucapan tersebut.
harus aku akui bahwa memang selama bekerja lebih dari setahun di kantor Antara, jarang sekali aku mendapatkan ucapan selamat .. entah kenapa. tapi bener deh ... rasanya beda banget! sekarang aku makin semangat untuk berpikir kreatif dan tidak menyia-nyiakan setiap angle berita yang unik dan menggelitik. terlebih kalo ide-ide itu muncul pada hari sabtu dan minggu, karena banyak media yang tidak all-out pada hari-hari itu... hehehehe ^_^


btw, selain kerjaan, aku juga lagi punya semangat untuk bikin liptn yang makin terorganisir alias ter-managed dengan TOP!
hihihi..... semangat baru neh! semoga bermanfaat deh buat karir gw mendatang ^_^

dikutip banyak media terbitan senin

0900105 10/9/2005 11:29:44
NASIONAL

MENTAN: LAPORAN KORUPSI RP733 M SUPAYA ADA EFEK JERA

Jakarta, 9/10 (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Anton Aprijantono menegaskan bahwa pelaporan dugaan korupsi di Departemen Pertanian (Deptan) senilai Rp733 miliar kepada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejagung) merupakan upaya efek jera bagi pelaku tindak korupsi.

"Praktik KKN di Deptan sudah lama terendus, cuma belum dilaporkan kepada penegak hukum. Kami berharap proses hukum terhadap pelaku korupsi ini akan menjadi efek jera bagi mereka, agar tidak berulang terus menerus," kata Mentan kepada ANTARA, Minggu pagi.

Mentan menjelaskan bahwa Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Deptan telah mengambil langkah-langkah pengawasan dan penyelidikan awal atas sejumlah proyek di lingkungan Deptan pada periode 1999-2004, yang diduga mengandung penyimpangan atau terindikasi adanya praktik KKN.

Menurut Mentan pihaknya sudah melakukan berbagai pendekatan untuk membasmi tindak korupsi ini, mulai dari pendekatan agama hingga himbauan.

Bahkan ancaman 'Jangan berani-berani korupsi' sudah disampaikannya pada hampir semua pengarahan terhadap jajaran Deptan.

"Tapi ternyata tidak juga ada perubahan berarti," katanya.

Itu sebabnya, Deptan merasa perlu untuk melakukan upaya-upaya ke tingkat yang lebih tinggi serta tindakan yang lebih "keras".

"Kalau kita hanya bersandar kepada Peraturan Pemerintah (PP) No.30 tahun 1980, sanksi terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) sangatlah ringan. Hukuman terberat paling hanya penurunan satu tingkat, sehingga tindak korupsi masih saja berulang, tidak ada efek jera" katanya.

Ia mengatakan pihaknya sangat serius menangani masalah korupsi di Deptan, yang tengah dipimpinnya sejak setahun lalu itu.

"Korupsi terjadi di hampir semua lini Deptan. Bentuk korupsi yang sederhana adalah Surat Perintah Jalan (SPJ) fiktif," katanya.

"Tapi hal itu sangat cepat ketahuan, karena kami memiliki sistem komunikasi yang transparan dan bereaksi secara cepat," tutur Mentan.

Laporkan langsung

Secara khusus ia menjelaskan bahwa kini semua orang bisa melaporkan keluhan serta indikasi penyimpangan aparat Deptan, langsung kepada Mentan.

"HP saya terbuka setiap saat untuk pengaduan atau pelaporan dari masyarakat tentang kinerja Deptan," kata dia.

Masyarakat, masih menurut Mentan, bisa mengirimkan laporan penyimpangan atau keluhan langsung kepada dirinya melalui telepon seluler nomor 0811-119687 atau surat elektronik beralamat aprijantono@deptan.go.id.

"Saya banyak menerima keluhan dari konsumen badan-badan karantina, misalnya. Keluhan itu saya teruskan kepada Itjen untuk kemudian ditindaklanjuti," demikian Mentan.

Rp733 Miliar

Pada Jumat (7/10) lalu, Itjen Deptan telah menyerahkan berkas sembilan kasus dugaan korupsi, yang diperkirakan mencapai nilai total Rp733,782 miliar, kepada Jampidsus Kejagung.

Tim Itjen Deptan, menemukan sedikitnya sembilan kasus yang diduga menyimpang atau terindikasi mengandung KKN. Nilai kerugian dari kasus itu belum semuanya terhitung secara rinci.

Tapi, angka sementara untuk delapan kasus yang ada diperkirakan mencapai Rp 733,782 Milyar, serta potensi kerugian negara untuk kasus impor daging illegal mencapai Rp20 triliun per tahun.

Kasus penyelundupan daging impor tersebut asal dagingnya dari negara India namun diberikan kemasan palsu yang bertuliskan Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Australia.

Dari sembilan kasus yang terindikasi menyimpang, ada lima kasus besar dengan nilai kerugian masing-masing di atas Rp25 miliar, yaitu kasus pembuatan vaksin Flu Burung pada tahun 2004 dengan potensi kerugian negara Rp56,9 miliar, Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (DPM-LUEP) tahun 2003-2005 Rp28,3 miliar.

Selain itu, Dana pembangunan Sentra Produksi dan Pengembagan Ayam Buras (SPPAB)/RRMC (Rural Rearing Multipication Center) Rp121,3 miliar, Dana pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) Rp69,8 milyar, dan Dana pengadaan alat dan mesin pertanian/Alsintan Rp60,765 miliar.

Dari kasus-kasus tersebut, yang perlu mendapat perhatian lebih adalah penyimpangan dalam pembuatan vaksin Flu Burung.

"Hal ini karena tak hanya merugikan negara dalam bentuk materi, namun juga mengurangi efektivitas vaksinasi atau tingkat proteksi vaksin rendah. Asumsi itu diperkuat dengan laporan tahun 2004 Pemda Bali, Jatim, Jateng, dan Jabar yang menunjukkan tingkat proteksi vaksin hanya berkisar 11,8% sampai 28%," seperti dikutip dari siaran pers Deptan.

"Juga perintah Direktorat Kesehatan Hewan (Dirkeswan) pada saat itu, yang meminta perbaikan kualitas vaksin, namun ada ketidaksanggupan dari kontraktor untuk perbaikan tersebut."

(T.E012)(T.E012/B/A017/A017) 09-10-2005 11:17:39

Sunday, October 9

FLU BURUNG - WORLD IS NOT READY FOR FLU

Official: World not ready for flu

America's top health official says the world is "woefully unprepared" to respond to a pandemic, a problem made more urgent by concerns that the current avian flu virus could spread into a global health crisis.

"The world is woefully unprepared," Mike Leavitt, the U.S. secretary of health and human services, told CNN Thursday.

"You'd think that it would be a matter of constant concern to us. It has not been, anywhere in the world and, consequently, the world is unprepared. And we're now as a civilization rallying to say, 'What can we do to better prepare?'"

Leavitt made his comments as health experts from around the world gathered in Washington to discuss the possibility of a flu pandemic.

The two-day conference is bringing together representatives of more than 80 countries and international organizations about preventing the spread of the avian flu virus.

Leavitt, who is hosting the event along with U.S. Global Affairs Undersecretary Paula Dobriansky, said officials were trying to devise a comprehensive surveillance plan so that the virus could be monitored closely, allowing for a quick response if it was seen to be spreading.

That way, he said, "if it happens in Thailand or Laos or Cambodia, the rest of the world can go there and help them contain it. Containment is our first strategy."

The conference will hold a plenary session Friday, before breaking into sessions on prevention, response and containment and preparedness and planning for a pandemic.

Officials participating in the session said the United States hoped the conference would produce 10 to 15 key policy priorities for countries to implement -- proposals first unveiled last month at the U.N. General Assembly.

The principles include transparency of quick and accurate reporting of outbreaks, donor support for affected countries and a pledge to work with the World Health Organization.

One senior U.S. State Department official said the goal of the conference was to build "political momentum" for countries to coordinate their efforts to quickly identify and respond to cases in animals or people so the disease does not spread.

The United States also wants to help build capacity of affected countries that may not be equipped to deal with an outbreak.

The Bush administration has seized on the avian flu as a potential threat.

A senior official from the U.S. Agency for International Development said Andrew Natsios, the agency's administrator, had made the virus "the top priority" for allocation of funding and personnel.

President George W. Bush has said aggressive action would be needed to prevent a potentially disastrous U.S. outbreak of the disease.

But his call for Congress to give him the power to use the military in law enforcement roles in the event of a bird flu pandemic has been criticized as akin to introducing martial law.

The White House has also called on representatives of the pharmaceutical industry to meet Friday about getting involved in the manufacturing of more flu vaccines.

In his interview with CNN, Leavitt also said the United States needed to do more at home.
"We also need to have surveillance domestically, so if it shows up here we know about it very quickly," he said.

Plenty of antiviral drugs and vaccines needed to be available on short notice, he said, and local communities must be well-versed on how to respond "because a pandemic is something that happens all over the country at the same time."

"This is a unique type of problem that we need to be better prepared for," Leavitt said. "A pandemic is essentially nature's terrorist."

The World Health Organization has confirmed at least 116 cases of the current bird flu virus, including 60 deaths -- with a mortality rate of more than 50 percent.

All but a handful of cases were caused by direct contact with sick birds, suggesting the virus, so far, is unable to move easily among humans.

But health officials have warned that with continued exposure to people, the virus could mutate further and develop that ability.

Officials have expressed fears that the virus is currently acting similarly to the 1918 flu virus, a pandemic that killed an estimated 20 million to 50 million people.

Researchers announced Wednesday that they had reconstructed the 1918 strain of flu virus, a major advancement that could speed up preparation for -- and potentially thwart -- a pandemic.

It marks the first time an infectious agent behind a historic pandemic has ever been recreated.
Australia is set to host a meeting of the 21 members of APEC at the end of October, where pandemic and disaster management coordinators will discuss the Asia-Pacific region's response to the threat.

FLU BURUNG - RSPI PULANGKAN PASIEN, SENIN

D0091005001160 09-OCT-05 NAS JKT
RSPI UMUMKAN KEPULANGAN PASIEN FLU BURUNG, SENIN

Jakarta, 9/10 (ANTARA) - Pihak Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianto Saroso Jakarta akan mengumumkan hasil laboratorium yang menentukan kepulangan pasien flu burung (Avian Influenza/AI) pada hari Senin (10/10).

"Kami menunggu hasil penelitian dari Direktorat Pencegahan Penyakit Menular Departemen Kesehatan. Bila hasilnya negatif, maka pasien akan kami uji kemungkinannya untuk dipulangkan," kata Juru Bicara KLB (Kejadian Luar Biasa) Flu Burung RSPI Sulianti Saroso, dr. Ilham Patu, di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan, kemungkinan beberapa pasien yang tengah dirawat di RSPI akan bisa dipulangkan pada hari Senin.

"Tetapi tidak mungkin semuanya pulang, mengingat kondisi pasien yang berbeda-beda," katanya.
Ilham menambahkan, total pasien yang ditengarai terpapar flu burung dan dirawat di RSPI Sulianti Saroso berjumlah 15 orang, terdiri atas 11 anak-anak dan empat orang dewasa.

Hasil laboratorium itu, kata Ilham, memang butuh waktu yang agak lama karena harus meneliti sampel pasien (dengan dugaan terpapar flu burung) dari semua rumah sakit rujukan flu burung di Indonesia.

Dari data di RSPI Sulianti Saroso, hingga saat ini terdapat enam orang pasien rumah sakit tersebut yang meninggal dunia dengan dugaan terpapar flu burung.

"Empat pasien merupakan pasien dewasa, sementara dua orang anak-anak," katanya.

Dari pasien-pasien yang meninggal tersebut, tiga di antaranya dinyatakan positif flu burung, satu orang negatif, dan dua orang lainnya meninggal dunia sebelum hasil laboratorium diperoleh.

"Satu pasien yang hasil laboratoriumnya negatif, ternyata memang bukan terpapar flu burung, melainkan pneumonia," kata Ilham.

Sementara itu menurut data dari Posko Kejadian Luar Biasa (KLB) flu burung tertanggal 8 Oktober 2005, total pasien yang diduga terinfeksi virus influenza A subtipe H5N1 tersebut sudah mencapai 96 orang, yang tersebar di seluruh tanah air.

PEMBUKAAN KEMBALI KEBUN BINATANG RAGUNAN

D0091005001212 09-OCT-05 NAS JKT
MENTAN BELUM TAHU PASTI SOAL PEMBUKAAN KEMBALI KB RAGUNAN

Jakarta, 9/10 (ANTARA) - Menteri Pertanian Anton Aprijantono mengaku belum mengetahui secara persis jadi-tidaknya Kebun Binatang (KB) Ragunan, Jakarta, dibuka kembali untuk umum pada hari Selasa (11/10) mendatang.

"Saya masih belum tahu kepastian keputusan tersebut. Sampai saat ini saya masih menunggu hasil penelitian Balitver (Balai Penelitian Veteriner)," kata Mentan Anton Aprijantono ketika dihubungi ANTARA, di Jakarta, Minggu pagi.

Mentan menyatakan, keputusan untuk membuka kembali KB Ragunan itu sepenuhnya merupakan wewenang Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, ia membantah bahwa dirinya bersama Gubernur Sutiyoso akan meninjau langsung ke KB Ragunan pada Senin (10/10).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pihaknya belum memiliki data yang valid tentang status infeksi virus flu burung seluruh binatang unggas di KB Ragunan.

"Belum ada data yang valid dan detil tentang status infeksi Avian Influenza (AI) di semua binatang di KB Ragunan," katanya.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, pada pertengahan bulan September lalu, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso memutuskan untuk menutup KB Ragunan selama 21 hari, setelah 19 jenis unggas di kebun binatang tersebut dinyatakan positif mengidap virus AI.

Penutupan sejak 19 September itu rencananya berakhir pada 10 Oktober 2005.
Bila dinyatakan sudah layak dikunjungi wisatawan, maka KB Ragunan akan bisa dinikmati oleh publik kembali sehari setelah keputusan pembukaan kembali diumumkan.

Wednesday, October 5

gw gak mau jadi gemuk!!!

pagi ini, saat berpakaian, gw ngerasa perut gw enduuut banget! sangat tidak enak dilihat. entah kenapa badan gw melar tanpa kendali, bak terjun bebas dari lantai 5, sejak gw kelar kuliah dan (beruntung) langsung dapet kerja.
mungkin karena gw gak banyak kerja rumah lagi, such as cuci pakaian and nyetrika. padahal makanan terus gw peroleh dengan mudah, karena udah nda tergantung lagi sama kiriman orang tua.
tapi bener deh! gw ngerasa nggak bagus banget punya badan melar, perut buncit, dan cepat capek. pas gw lagi di bus patas ac otw ke kantor, ada seorang cewek yang perutnya jauh lebih buncit daripada gw. wajahnya manis, kulit putih. tapi yaa itu ... endutnya perut membuat dia terkesan lebih 'tidak keurus'.
ugh .... gw harus diet neh! walau banyak orang bilang "penampilan itu gak penting" (alias the way u look is not a big deal!) tapi itu ungkapan yang gak sehat bagi gw. karena dengan tameng semacam ini, gw jadi berlupa diri bahwa "ur performance is really a big deal!"
dengan badan melar, perut buncit, otomatis rok2 yang biasa gw pake berubah menjadi siksaan tersendiri buat gw. sedikit jalan kaki aja, badan gw langsung terasa capek and ngos-ngos-an.
ah ... gw ngga suka jadi endut!
gw harus diet, ngurusin badan and back to normal size. its a must!
alhamdulillah bulan puasa bisa jadi mekanisme yang mendukung dalam hal asupan makan gw. hehehe ... selain dapet pahala, boleh donk .... ngurusin badan?! ^_^

Tuesday, October 4

awalnya nggak punya agenda liputan...

awalnya gw nggak punya agenda liputan, tapi ternyata malah dapet tugas ngawal demo orang2 yang nolak kenaikan BBM.
phiuh, nda jelas!

Monday, October 3

MAU PUASA NEH .....


insya ALLAH mulai rabu (5/10), umat muslim akan mulai menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. hm ... seru, mengingat kadar keimanan gw yang lagi jauh di bawah ambang minimal. hati gw kayaknya kotor banget, sering ngomong gak bener, dan juga makin jarang bantu2 nyokap dalam hal kerjaan rumah. udah kayak nona besar neh gw! ugh .... ILLAHI ROBBI, mohon ampun ....
berikan hamba kesempatan untuk berbenah diri, sebelum semuanya berakhir....

btw, hari ini banyak sms dari teman yang saying happy ramadhan, and sekaligus minta maaf atas segala kesilapan ... dari Ono, Hera, Weny..
eh iya, sebenernya gw ada rencana nonton "Detik terakhir" siang jam 12 ini, tapi berhubung Wella cancel the venue, ya udah ..... batal dah!
padahal gw pengen banget bisa nonton film Cornerlia agatha yang cukup "berani" itu .... hihihi ... sebelum dicabut dari peredaran choy!
but, emang gak jodoh ......... lain kali deh ^_^

suasana baru di kantor

hari ini gw ngantor dan "walla ....!", suasananya berubah banyak sekali jika dibandingkan ketika terakhir kali gw ke kantor (jum'at 30/9).
pertama, semua kaca dibuka tirainya, alhasil lantai 20 dah kayak akuarium raksasa ... hihihi .......
kedua, ruang operation room udah gak ada lagi. c003 pindah ke meja mr small, and the room named "wapempelred umum" now.
ruangan pak biq diganti namanya jadi wapempelred ekonomi (n001), while ruang yang dulu ditempati pak boyke sekarang jadi ruangan wapempelred multimedia mr edi) and sekred (buset)...
ketiga ... suasana mood kerja gw lagi malees banget, kumat euy!